Bahawasanya
hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan
Allah, dan dalam apa yang diciptakannya, kadangkala tidak atau belum dapat
dicapai oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat
sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahwa
Allah Swt akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi
khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan
bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah Swt menciptakan jenis makhluk
lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadah, bertasbih,
bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.
Bahwasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecerdasan berfikir dan kekuatan fisikal dan mental, ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf. Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikaruniakan kedudukan yang istimewa di syurga, ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu. Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah Swt kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.
Bahwasanya, seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa, tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan, asalkan ia sadar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali. Rahmat Allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik Bagaimana pun besar dosa itu, asalkan diikuti dengan kesadaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan. Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya, sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.
Bahwasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecerdasan berfikir dan kekuatan fisikal dan mental, ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf. Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikaruniakan kedudukan yang istimewa di syurga, ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu. Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah Swt kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.
Bahwasanya, seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa, tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan, asalkan ia sadar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali. Rahmat Allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik Bagaimana pun besar dosa itu, asalkan diikuti dengan kesadaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan. Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya, sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.
hikmahnya memang sangat benar,karna manusia juga gampang terpengaruh oleh setan/iblis..
BalasHapushay orang2 ber,iman kali,an harus mengabil hikmah nya dari nabi adam .
BalasHapus