Duaribu tahun yang lampau, kaum Thamud telah mendirikan sebuah kerajaan bersama bangsa arab yang lain yaitu Nabataeans. Saat ini di Lembah Rum yang juga disebut dengan Lembah Petra di Jordania dapat dilihat bahwa berbagai contoh karya pahat batu yang terbaik dari kaum ini. Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an yang menyebutkan bagaimana kemahiran/keunggulan kaum Tsamud dalam pertukangan.
Terhadap berbagai kaum yang disebutkan dalam Al Qur'an,
Tsamud adalah kaum yang saat ini telah banyak diketahui
keberadaannya. Sumber-sumber sejarah mengungkapkan bahwa
sekelompok orang yang disebut dengan Tsamud benar-benar
pernah ada.
Menurut Penggambaran dari Pliny (ahli Geografi Yunani) membenarkan hal ini. Pliny menulis bahwa Domatha dan Hegra adalah letak dimana kaum Thamud berada dan hal inilah yang belakangan menjadi kota Al Hijr yang dikenal saat ini .
Sumber tertua yang berkaitan dengan kaum Tsamud adalah hikayat kemenangan Raja Babilonia Sargon II (abad 8 SM) yang mengalahkan orang-orag ini dalam pertempuran di Arabia Selaan. Bangsa Yunani juga menghubungkan kaum ini sebagai "Tamudaei"., yakni, "Tsamud" dalam tulisan Aristoteles, Ptolomeus dan Pliny . 2 Sebelum Nabi Muhammad SAW, diperkirakan antara 400-600 M , mereka punah secara total.
Dalam Al Qur'an kaum 'Ad dan Tsamud selalu disebutkan secara bersama, lebih jauh ayat-ayat menasehatkan bahwa kaum Tsamud untuk mengambil pelajaran dari penghancuran kaum 'Ad.
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shalih. Ia berkata;"Hai kaumku, sembahlah allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah dating bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah ia makan di bumi Allah, dan janganlak kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, maka kamu ditimpa siksaan yang pedih.
Dan ingatlah olehmu di waktui Tuhan menjadi
menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah
kaum 'Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan
istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat
gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah
nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka
bumi membuat kerusakan.QS Al A'raf 73-74)
Kaum 'Ad ditunjukkan kepada contoh dari kaum Nabi Nuh yang pernah hidup sebelum mereka. Sebagaimana kaum 'Ad mempunyai kaitan penting dengan sejarah kaum Tsamud, kaum nabi Nuh juga mempunyai kaitan penting untuk sejarah laum 'Ad. Kaum-kaum ini saling mengetahui satu sama lain dan kemungkinan berasal dari satu garis keturunan yang sama. Dari sini dapat dibuat sebuah urut-urutan terhadap kejadian yang diceritakan dalam al Qur'an.
Ketika kita menerima bahwa kaum Thamud mencul paling dulu di abad 8 SM, maka sebuah kronolog dapatlah ditarik berkaitan dengan hal ini. Yang terlebih dahulu dihancurkan setelah kaum Nuh adalah penghancuran kaum Luth, kemudian dalam masa Nabi Musa terjadi penenggelaman ( kemungkinan bear ia adalah Rhamses II) dan tentaranya di laut Merah. Berikutnya adalah dikirimkannya angin badai yang menghancurkan kaum 'Ad dan terakhir adalah penghancuran dari kaum Thamud. Hukuman terhadap kaum Nabi Nuh adalah yang pertamakalinya terjadi. Bila urut-urutan ini dapat dipertimbangkan, maka tabelnya adalah sebagai berikut : Nuh 3000 - 2500 SM Ibrahim dan Luth Awal 2000 SM Musa 1300 SM Hud dan 'Ad 1300 - ? SM Shalih dan Thamud 800 - ? SM
( Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan
menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) )
sesudah kaum 'Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi.
Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar
dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah,
maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela
di muka bumi membuat kerusakan. (QS Al A'raf 74)
Kita telah menyebutkan bahwa Al Qur'an menceritakan tentang adanya sebuah hubungan antara kaum 'Ad dan Thamud yang diingatkan untuk mengingat kejadian kaum 'Ad serta mengambil pelajaran dari penghancuran mereka. Meskipun letak antara kaum 'Ad dan Thamud secara geografis sangatlah berjauhan satu sama lain dan sepertinya tidak nampak adanya hubungan antara dua kaum ini, namun dikatakan di dalam ayat yang ditujukan kepada kaum Thamud untuk mengingat kaum 'Ad?.
Jawabannya mengungkapkan sendiri hal itu, setelah melalui sebuah penyelidikan singkat dari sumber-sumber bahwa terdapat sebuah hubungan yang sangat kuat antara kaum Thamud dan 'Ad. Tsamud mengenal kaum 'Ad karena dua kaum ini sepertinya berasal dari satu asal usul yang sama. Britannica Micropedia menulis tentang orang-orang ini dalam sebuah tulisan berjudul "Thamud" ;
Di Arabia Kuno,
suku atau sekelompok suku yang tampaknya telah memiliki
keunggulan sejak sekitar abad 4 SM sampai pertengahan
awal abad 7 M. Meskipun kaum Thamud kemungkinan asal-usulnya
dari Arabia selatan, sebuah kelompok besar rupanya pindah
ke Utara pada awal-awal tahun, secara tradisional berdiam
di lereng gunung ( jabal) Athlab. Penelitian arkeologi
terakhir mengungkapkan sejumlah besar batu bertulis dan
gambar-gambar kaum Tsamud tidak hanya ada di Jabal Athlab
, tetapi juga di seluruh Arabia tengah .3
Tulisan yang secara grafis mirip dengan
huruf-huruf Smaitic ( yang disebut Thamudic) telah diketemukan
di Arabia Selatan sampai ke Hidjaz.4 Tulisan yang pertama
ditemukan di daerah Utara Yaman Tengah yang dikenal sebagai
Thamud, ini dibawa ke Utara oleh Rub'ah Khalike selatan
dan Hadhramaut serta ke Barat oleh Shabwah.
Sebelumnya kita telah melihat bahwa kaum 'Ad adalah
sekelompok orang yang hidup di Arabia Selatan. Adalah
merupakan hal yang sangat signifikan bahwa banyak peninggalan
kaum Thamud ditemukan pada daerah dimana kaum 'Ad pernah
hidup, khususnya daerah di sekitar Hadhramaut, tempat
anak cucu 'Ad mendirikan ibukotanya. Keadaan ini menunjukkan
bahwa hubungan kaum 'Ad dan Thamud dicatat dalam Al Qur'an.
Hubungan tersebut diterangkan dalam perkatan Nabi Shalih
ketika mengatakan bahwa Tsamud datang untuk menggantikan
'Ad :
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Thamud saudara
mereka Shalih. Ia berkata;"Hai kaumku, sembahlah allah,
sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya
telah dating bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta
betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah
ia makan di bumi Allah, dan janganlak kamu mengganggunya,
dengan gangguan apapun, maka kamu ditimpa siksaan yang
pedih.
Dan ingatlah olehmu di waktui Tuhan menjadi
menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah
kaum 'Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan
istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat
gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah
nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka
bumi membuat kerusakan. (QS Al A'raf 73-74)
Secara singkat, kaum Tsamud telah membayar atas pembangkangan
terhadap Nabi Mereka dan merekapun dihancurkan. Bangunan-bangunan
yang telah mereka bangun dan karya seni yang telah mereka
buat tidak bisa melindungi mereka dari azab. Tsamud yang
dihancurkan dengan azab yang mengerikan seperti halnya
umat-umat lainnya baik sebelum atau sesudah mereka yang
mengangkari kebenaran. ( Nothing new under the Sun, begitulah
kata para ahli sejarah, di dunia ini sebenarnya tidak
ada yang baru sebenarnya hanyalah pengulangan-pengulangan
dari masa lalu, tinggal kita bisa mengambil pelajaran
darinya atau dengan bodohnya melupakan kesemua itu _Pen
).
CATATAN
1. "Hicr", Islam Ansiklopedisi:
Islam Alemi, Tarihi, Cografya, Etnografya ve Bibliyografya
Lugati, (Encyclopedia of Islam: Islamic World, History,
Geography, Ethnography, and Bibliography Dictionary) Vol.
5/1, hlm. 4752. Phillip Hitti, A History of the Arabs, London: Macmillan, I970, hlm. 37.
3. "Thamuds", Britannica Micropaedia, Vol. 11, hlm. 672.
4. Brian Doe, Southern Arabia, Thames and Hudson, 1971, hlm. 21-22.
wah penemuan yang mengungkap sejarah..
BalasHapusok nih blog jadi tmbh wawasan ea?
BalasHapus